Profil Desa Wlahar
Ketahui informasi secara rinci Desa Wlahar mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Wlahar, Rembang, Purbalingga. Jelajahi pesona Curug Sendang Bidadari, potensi agrowisata kopi dan gula kelapa, serta peran aktif BUMDes dalam membangun desa wisata mandiri. Informasi lengkap mengenai demografi, ekonomi, dan pemerintahan desa.
-
Destinasi Wisata Unggulan
Desa Wlahar merupakan rumah bagi objek wisata alam populer Curug Sendang Bidadari, yang menjadi motor penggerak utama ekonomi pariwisata lokal.
-
Basis Pertanian yang Kuat
Perekonomian desa ditopang oleh sektor agrikultur yang produktif, dengan komoditas andalan berupa gula kelapa tradisional dan pengembangan kopi lokal yang potensial.
-
Model Pemberdayaan Masyarakat
Kemajuan Desa Wlahar didorong oleh peran aktif Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mengelola potensi secara mandiri dan profesional.

Desa Wlahar, yang berlokasi di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, telah bertransformasi dari sebuah desa agraris biasa menjadi salah satu destinasi wisata paling diperhitungkan di wilayahnya. Melalui pengelolaan potensi alam yang luar biasa dan semangat pemberdayaan masyarakat yang tinggi, Wlahar berhasil menyulap keindahan tersembunyi Curug Sendang Bidadari menjadi magnet bagi wisatawan. Keberhasilan ini tidak hanya mengangkat nama desa, tetapi juga secara signifikan menggerakkan roda perekonomian lokal, membuktikan bahwa sinergi antara alam, budaya dan komunitas merupakan kunci pembangunan yang berkelanjutan.
Sekilas Tentang Desa Wlahar
Wlahar ialah sebuah desa yang terletak di kawasan perbukitan sebelah timur Kabupaten Purbalingga. Kehidupan masyarakatnya secara turun-temurun bergantung pada kesuburan tanahnya, dengan mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani, khususnya penderes nira kelapa. Namun dalam satu dekade terakhir, Wlahar mengalami perubahan wajah yang drastis. Penemuan dan pengembangan Curug Sendang Bidadari oleh masyarakat lokal telah membuka gerbang pariwisata, menciptakan lapangan kerja baru, dan menumbuhkan semangat kewirausahaan di kalangan warga. Kini, Wlahar dikenal sebagai desa wisata yang dinamis, di mana aktivitas pertanian tradisional berjalan beriringan dengan geliat industri pariwisata yang modern.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Secara geografis, Desa Wlahar berada pada area dengan topografi bergelombang hingga berbukit, yang merupakan karakteristik umum wilayah Kecamatan Rembang. Kontur tanah ini memberikan pemandangan alam yang indah sekaligus tantangan dalam hal pembangunan infrastruktur. Desa ini dialiri oleh beberapa sungai kecil yang menjadi sumber air bagi pertanian dan kehidupan sehari-hari, termasuk aliran yang membentuk Curug Sendang Bidadari.
Adapun batas-batas administratif Desa Wlahar yakni sebagai berikut:
- Sebelah UtaraBerbatasan dengan Desa Sumampir.
- Sebelah TimurBerbatasan dengan Desa Bantarbarang.
- Sebelah SelatanBerbatasan dengan Desa Losari.
- Sebelah BaratBerbatasan dengan Desa Makam.
Lokasinya yang tidak terlalu jauh dari jalan raya utama provinsi membuat desa ini relatif mudah diakses oleh pengunjung dari berbagai daerah.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Berdasarkan data pemerintah daerah dan profil desa, Desa Wlahar memiliki struktur kependudukan yang menjadi fondasi bagi pembangunan sosial dan ekonomi.
- Luas Wilayah2,91 km² (291 Hektar)
- Jumlah Penduduk (Proyeksi 2023)Sekitar 4.850 jiwa
- Kepadatan PendudukSekitar 1.667 jiwa/km²
- Kode Pos53356
Sebagian besar penduduk berada dalam rentang usia produktif. Sebelum pariwisata berkembang pesat, banyak warga, terutama pemuda, yang merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan. Namun, dengan terbukanya peluang di sektor pariwisata, tren urbanisasi ini mulai berkurang. Kini, banyak pemuda yang memilih untuk berkarya di desa sendiri, baik sebagai pengelola wisata, membuka usaha kuliner, atau menjadi pemandu. Hal ini menunjukkan dampak positif pembangunan desa terhadap retensi sumber daya manusia lokal.
Pemerintahan Desa yang Progresif
Pemerintah Desa Wlahar, yang terdiri dari Kepala Desa beserta perangkatnya, memegang peranan krusial dalam mengarahkan pembangunan desa. Bekerja sama dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), pemerintah desa secara aktif mendukung inisiatif masyarakat, terutama yang berkaitan dengan pengembangan potensi unggulan. Salah satu kebijakan progresif yang diambil merupakan memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan dan operasionalisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Menurut Sochib, Kepala Desa Wlahar, dalam sebuah wawancara dengan media lokal, "Pemerintah Desa berkomitmen untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Keberhasilan Sendang Bidadari adalah buah kerja keras warga, dan tugas kami adalah memastikan regulasi dan dukungan infrastruktur terus mengikuti perkembangan tersebut." Sikap proaktif inilah yang menciptakan iklim kondusif bagi inovasi dan partisipasi publik.
Motor Ekonomi: Dari Agrikultur Hingga Pariwisata
Perekonomian Desa Wlahar ditopang oleh dua pilar utama yang saling melengkapi: pertanian sebagai fondasi tradisional dan pariwisata sebagai mesin pertumbuhan baru.
Pertanian Sebagai Fondasi Tradisional
Jauh sebelum dikenal sebagai desa wisata, Wlahar merupakan desa agraris murni. Komoditas utama yang menjadi andalan hingga saat ini ialah gula kelapa. Hampir setiap pagi, para penderes memanjat pohon kelapa untuk mengambil nira yang kemudian diolah menjadi gula cetak oleh para ibu di rumah. Produk gula dari Wlahar dikenal memiliki kualitas yang baik dan dipasarkan ke berbagai tengkulak dan pasar di Purbalingga. Selain gula kelapa, warga juga mulai mengembangkan komoditas lain yang memiliki nilai jual lebih tinggi, seperti kopi. Beberapa warga telah menanam kopi jenis robusta dan mengolahnya menjadi produk bubuk kopi kemasan dengan merek lokal "Kopi Wlahar".
Pariwisata Sebagai Mesin Pertumbuhan Baru
Pariwisata menjadi sektor yang mengubah wajah ekonomi Desa Wlahar. Keberadaan Curug Sendang Bidadari telah menciptakan multiplier effect yang luas. Puluhan warung makan dan minum, area parkir, toko oleh-oleh, hingga jasa pemandu wisata kini menjadi sumber penghasilan baru bagi warga. Pendapatan dari tiket masuk dan fasilitas lainnya dikelola secara transparan oleh BUMDes, yang kemudian hasilnya digunakan kembali untuk pemeliharaan objek wisata, pembangunan infrastruktur desa, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Pesona Curug Sendang Bidadari: Ikon Utama Desa Wlahar
Daya tarik utama dan ikon dari Desa Wlahar tidak lain adalah Curug Sendang Bidadari. Nama ini sendiri sudah memancarkan pesona, yang berarti "Air Terjun Kolam Bidadari". Keunikan objek wisata ini terletak pada karakteristiknya yang tidak biasa.
Curug Sendang Bidadari bukanlah air terjun tunggal yang tinggi, melainkan serangkaian kolam atau sendang alami berwarna biru jernih yang bertingkat-tingkat, dihubungkan oleh aliran air yang lembut dan diapit oleh tebing bebatuan yang eksotis. Airnya yang sangat jernih dan segar berasal dari mata air pegunungan, membuat siapa saja tergoda untuk berenang atau sekadar berendam. Suasananya yang teduh karena dikelilingi pepohonan rimbun menambah daya tarik alaminya. Tempat ini sangat cocok untuk wisata keluarga karena beberapa kolamnya cukup dangkal dan aman untuk anak-anak.
Peran Sentral BUMDes dan Kelompok Sadar Wisata
Kunci sukses pengembangan pariwisata di Desa Wlahar terletak pada manajemen yang berbasis komunitas. Pengelolaan Curug Sendang Bidadari berada di bawah naungan BUMDes "Wlahar Maju" yang bekerja sama dengan Pokdarwis setempat. Lembaga ini diisi oleh warga desa sendiri, dari mulai bagian tiket, keamanan, kebersihan, hingga promosi.
Model pengelolaan ini memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dirasakan langsung oleh masyarakat. Selain itu, pendekatan ini juga menumbuhkan rasa memiliki (sense of ownership) yang tinggi di kalangan warga, sehingga mereka secara sukarela menjaga kebersihan, keamanan, dan keramahan di lingkungan objek wisata. BUMDes secara rutin melakukan inovasi, seperti menambah fasilitas (toilet, musala, gazebo) dan merencanakan pengembangan wahana baru yang tetap selaras dengan alam.
Infrastruktur Penunjang Pembangunan
Seiring dengan meningkatnya jumlah pengunjung, Pemerintah Desa Wlahar bersama pemerintah kabupaten terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur. Akses jalan menuju desa dan lokasi wisata telah diperlebar dan diaspal untuk kenyamanan pengunjung. Area parkir yang luas telah disediakan untuk menampung kendaraan roda dua maupun roda empat. Di bidang telekomunikasi, ketersediaan sinyal seluler sudah cukup memadai, yang mendukung promosi wisata melalui media sosial oleh para pengunjung. Fasilitas dasar seperti listrik dan air bersih juga telah menjangkau seluruh area permukiman dan objek wisata.
Tantangan dan Visi Masa Depan
Di balik kesuksesannya, Desa Wlahar menghadapi tantangan yang perlu diantisipasi. Pertama, tantangan keberlanjutan lingkungan. Popularitas yang tinggi berisiko menimbulkan masalah sampah dan potensi kerusakan ekosistem jika tidak dikelola dengan baik. Kedua, perlunya diversifikasi produk wisata agar pengunjung tidak hanya terfokus pada curug, tetapi juga bisa menikmati potensi agrowisata kopi dan gula kelapa. Ketiga, peningkatan kapasitas sumber daya manusia secara berkelanjutan, terutama dalam bidang pelayanan, bahasa asing, dan pemasaran digital.
Visi masa depan Desa Wlahar yaitu menjadi desa wisata mandiri yang terintegrasi, di mana pariwisata alam, agrowisata, dan budaya lokal menyatu dalam satu paket pengalaman yang unik bagi pengunjung. Dengan terus memperkuat peran BUMDes, menjaga kelestarian alam, dan berinovasi, Desa Wlahar berpotensi besar untuk menjadi percontohan desa wisata berbasis komunitas yang sukses di tingkat nasional.